BERITA ACARA & NEWS
SEARCH
COUNTRY CATEGORIES
EVENT LISTING

STUDY ABROAD EXPO 2023

Study Abroad Expo 2023 "Hybrid Free Event" is coming soon! Satu expo, 14 negara pilihan studi, ribuan program studi yang bisa dipilih. All this happening in our Study Abroad Expo […]

Find out more »

Future Fest: Discover Your Path to Success

Future Fest: Discover Your Path to Success Future Fest adalah satu-satunya education expo Indonesia yang berkolaborasi dan mengundang public universities luar negeri! Mulai dari NAFA, 3D Sense Media School, Taylors […]

Find out more »

Exploring Your Education & Career in Melbourne

Exploring Your Education & Career in Melbourne Melbourne Polytechnic is one of the best vocational and technical education in Asia Pacific. Ranked 21st out of 50 in Education Forum for […]

Find out more »
SEARCH
COUNTRY CATEGORIES

Kenapa Gen Z Banyak Yang Resign?

Posted on 5 Januari 2023

Kenapa Gen Z Banyak Yang Resign?

Gen Z mulai muak! Survey Adobe menunjukkan bahwa 56% mereka yang berusia 18-25 tahun, berencana untuk mengganti pekerjaan. Sedangkan penelitian dari Microsoft dan Bankrate turut mendukung temuan Adobe dengan menjabarkan bahwa 54% dan 77% Gen Z, berencana untuk resign.

Di Amerika, kini tengah muncul istilah “The Great Resignation” yang mengacu pada tingginya jumlah karyawan Gen Z yang resign dalam satu tahun terakhir. Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan baru, Kenapa Gen Z Banyak yang Resign?

 

 

BACA JUGA: Tips Meningkatkan Public Speaking

 

 

The Costs

Melansir dari Forbes, Anthony Klotz seorang profesor Bisnis di Texas A&M University menyatakan, “Satu-satunya alasan pegawai bertahan pada pekerjaannya adalah karena biaya untuk keluar lebih tinggi daripada biaya untuk tinggal.” Namun pernyataan ini justru berubah dari tahun ke tahun. 

 

Terkekang

Gen Z menginginkan pekerjaan dimana mereka bisa melakukannya di manapun, tidak perlu di kantor. Mereka menginginkan fleksibilitas dan kepuasan. 

Pandemi Covid-19 justru menjadi pemicunya. Kehadiran pandemi ini, membuktikan kepada manajemen, bahwa karyawan tetap bisa menjalankan aktivitas kantor seefektif mungkin, bahkan meskipun mereka bekerja dari rumah.

 

Burnout & Toxic

Daripada generasi sebelumnya, Gen Z adalah yang paling tegas dan melek tentang isu-isu sosial seperti isu mental. Mereka paling anti kerja bagai kuda, atau bekerja di kantor yang menerapkan sistem romusha. Jadi, ketika pekerjaan sudah mulai membuat mereka burnout, lelah secara fisik maupun mental, tanpa basa-basi mereka langsung angkat kaki. Gen Z kompetitif, tapi bukan berarti mereka mau bertahan di lingkungan yang toxic. 

 

Tapi Sebenarnya, Resign Bukanlah Solusi dari Semua Permasalahan

Resign bukanlah satu-satunya pilihan. Mungkin karyawan Gen Z bisa memulai dengan menyuarakan aspirasi dan kebutuhan di tempat kerja sebelum memutuskan keluar atau meninggalkan perusahaan.

 

 

BACA JUGA: Benefit Bergabung dengan Asosiasi Alumni

 

 

Tertarik kuliah ke luar negeri? Serahkan semua urusan pendaftaran ke Education Republic, kami akan membantu proses pendaftaran secara GRATIS!

Kamu juga dapat menghubungi kami di hotline di bawah ini:

Telegram ER            : t.me/edurepublic

Virtual Office           : 0823 7222 6363 (chat Virtual Office Now)

Batam Office           : 0778 480 5756 | 0821 3333 6363 (chat Batam Office now)

Bali Office                 : 0819 4675 8555 (chat Bali office now)

JKT Barat Office      : 0813 1298 6363 (chat Jakbar office now)

Tangerang Office    :  0813-8897-6363 (chat Tangerang office now)

Medan office            : 0812 1338 6363  (chat Medan Office now)

Pekanbaru office    : 0852 3600 6363 (Chat Pekanbaru office now)

Singapore Office    : (65) 9830 3227 (chat Singapore Office now)

Tagged: